Kepala Kantor Kemenag Kudus Paparkan 4 Model Sikap Kepala dan Guru di Madrasah
Kudus, manu-miffa.sch.id - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus H. Suhadi, S.Ag., M.Si. mengajak para kepala madrasah untuk meningkatkan komitmen dalam memajukan madrasah.
Demikian itu disampaikannya saat memberikan pembinaan kepala-kepala madrasah dalam acara Halal Bihalal Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA 1) Kabupaten Kudus di Bale Raos, Selasa (7/5/2024).
"Trend saat ini madrasah semakin maju dan diminati oleh masyarakat. Oleh karena itu kepala madrasah harus serius mengelola madrasah. Tingkatkan komitmen dalam memajukan madrasah," pesannya.
Bicara soal komitmen kepala maupun guru, Suhadi memaparkan 4 model dalam bersikap dan memposisikan diri di madrasah.
Empat model sikap kepala dan guru tersebut mencerminkan tingkat kualitas dan komitmen dalam mengembangkan madrasah.
"Yang pertama adalah bersikap sebagai tuan rumah. Inilah kepala atau guru yang baik," katanya.
Kepala dan guru madrasah yang baik menurut Suhadi akan menjadikan madrasah seperti rumah sendiri yang selalu dirawat, dijaga dan diperbaiki.
"Peduli pada madrasah sebagai mana peduli pada rumah sendiri. Selalu memperbaiki kinerja. Berinovasi memajukan madrasah. Dan juga menjaga nama baik madrasah," terangnya.
Selain itu di era digitalisasi media sosial ini kepala madrasah dan guru dituntut aktif dalam mengekspresikan prestasi dan kebaikan madrasah di media sosial.
"Silahkan mempublikasikan informasi tentang madrasah di media. Istilahnya image building eksternal. Yaitu membangun nama baik dan prestasi madrasah kepada masyarakat umum," kata Suhadi.
Sikap yang kedua menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus adalah kepala atau guru bersikap seperti tamu. Menjadi tamu di madrasah nya sendiri.
Sebagai tamu, guru kategori ini menurut Suhadi memang bersikap sopan. Disiplin dan tertib pada aturan. Mengajar sesuai jadwal dan pulang tepat waktu.
Mengajar hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Tidak punya kepedulian terhadap permasalahan madrasah maupun berpikir untuk pengembangan madrasah.
Tidak mau aktif berinovasi dan terkesan tanggung dalam hidup di madrasah. Juga tidak merasa memiliki madrasah.
"Hanya datang, duduk, menikmati kemudian pulang. Kalau ada masalah tidak mau ikut terlibat. Bahkan layaknya tamu ingin dilayani dan ingin dihormati," tutur Suhadi.
Ketiga, kepala atau guru dengan mental seperti orang jajan di warung yang selalu mencari murah dan enak.
"Guru seperti ini cari enaknya saja. Maunya hanya menikmati. Tidak mau bekerja. Kerjanya suka mencela. Sering mengkritik. Membandingkan," tuturnya.
Keempat adalah kepala atau guru dengan mental anak jalanan. Hanya bisa mengatur tapi tidak mau diatur. Selalu membuat keruh suasana.
Menurut Suhadi, tipe guru terakhir ini adalah yang paling parah. Sama sekali tidak ada komitmen memajukan madrasah. Bahkan mencemarkan nama baik madrasah.
"Kepala maupun guru madrasah jangan menjadi tipe kedua, ketiga, apalagi yang keempat. Jadilah tipe pertama. Guru menjadi tuan rumah yang baik," pesan Suhadi.
Menutup sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus ini kembali mengingatkan para kepala madrasah untuk menciptakan madrasah yang ramah anak dan ramah lingkungan.
"Jangan ada kekerasan fisik maupun kekerasan mental di madrasah. Pastikan madrasah ramah anak. Tidak boleh terjadi bullying. Dan wujudkan juga madrasah ramah lingkungan. Jangan sampai warga terganggu dengan kehadiran Madrasah," pesan Suhadi mengakhiri sambutannya.
Turut hadir dalam acara Halal Bihalal Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA 1) Kabupaten Kudus, Plt. Kasi Penmad, H. Agus Siswanto, M.Pd., Pengawas Madrasah KKM 1, Hj. Chasnah, M.Pd.I., Ketua KKMA 1 Kudus, Drs. H. Taufiq, M.Pd., dan segenap kepala madrasah KKMA 1 Kudus. Nuhin
0 Komentar