Serentak, RA MI MTs MA dan SMK NU Miftahul Falah Gelar Muwaddaah

{[["☆","★"]]}

 

KUDUS, manu-miffa.sch.id- Ratusan wisudawan dari RA, MI, MTs, MA dan SMK nampak haru mengikuti momen muwada'ah. Gelaran yang dihadiri oleh kurang lebih 3.500 tamu undangan ini sukses dilaksanakan pada Ahad, (23/06/24). 

Selain pembaiatan, pelaksanaan muwaddah juga diisi penampilan pentas seni dari siswa-siswi RA, MI, MTs, MA dan SMK Miftahul Falah. 

Ketua Panitia, Ali Ahmadi, mengungkapkan, suatu keistimewaan yang dimiliki oleh keluarga besar Miftahul Falah, yaitu di setiap kegiatan-kegiatan besar dilaksanakan secara serempak. Dengan tujuan kebersamaan dari masing-masing perbagian dan dari antar siswa maupun guru. 

"Dengan hal itu, maka keluarga besar Miftahul Falah itu bisa terus kompak, bersatu dan rasa kekeluargaan itu semakin ada antara satu sama lain," ungkapnya.

Pihaknya berharap, adanya kebersamaan dan kekeluargaan Madrasah Miftahul Falah, baik siswa maupun guru dan tenaga kependidikan, menciptakan rasa kekeluargaan dan saling memiliki. 

"Kita juga pasti akan memiliki rasa kepemilikan juga tanggung jawab yang sama untuk memberikan sumbangsih yang besar untuk Madrasah Miftahul Falah," harapnya.

Sementara itu, KH. Nadhif Abdul Mujib dari Pati turut memberikan mauidhoh hasanah. Dalam momen itu, kiai Nadhif mengatakan ada beberapa hal yang menggagalkan seseorang menjadi orang shalih,  ialah satunya yaitu merasa puas dengan kebodohan.

Ia mencontohkan, seseorang yang lebih memilih harta daripada ilmu harus mengingat bahwa ilmu itu menjaga diri seseorang sedangkan harta itu yang dijaga. 

"Jika kita memilih ilmu, maka kita lebih mulia, jika kita memilih harta, kita hanya akan menjadi penjaga. Menurut Ali bin Abi Thalib, orang yang hidupnya hanya disibukkan dengan mencari harta, maka dia dianggap sudah mati," ujarnya.

Salah satu wisudawan, Ahmad Wafirudin membagikan kesannya dalam mengikuti prosesi muwada'ah. Ia mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada bapak ibu guru yang telah mendidiknya. Selain itu, ia juga menyatakan perasaan harunya pada saat mengikuti muwada'ah juga sebagai siswa yang dibaiat.

"Ada banyak momen haru yang saya rasakan, termasuk pada saat beberapa murid MA dan SMK yang memberi kejutan pada bapak ibu guru, banyak tangis haru dari mereka serta yang paling membuat saya terharu sekaligus bangga adalah pencapaian teman-teman dan saya berharap juga mereka dapat memotivasi adik-adik kelas agar bisa belajar lebih giat lagi dan mengharumkan nama Madrasah Miftahul Falah", ungkapnya.

Tak hanya dari wisudawan, wali murid juga ikut serta dalam memberikan kesannya ketika melihat anak mereka dibaiat. Salah satunya diungkapkan, Ahmad Mukhlisin, wali dari wisudawan Tajidan Tsaniyal Hasuba. Pihaknya mengaku terharu, bahagia bercampur sedih.

"Tidak terasa anak-anak itu menempuh pendidikannya di Miftahul Falah ini, apalagi anak saya yang memang sudah 6 tahun berada disini semenjak MTs, alhamdulillah lulus serta dibaiat semoga ilmunya barokat, manfaat, fiddunya wal akhirat,"ujarnya. 


Pewarta

(Farizka Ma'unnikmah XI A MIPA)

Posting Komentar

0 Komentar