Tertibkan Rambut Siswa, MA NU Miftahul Falah hadirkan Babershop

{[["☆","★"]]}


KUDUS, manu-miffa.sch.id - MA NU Miftahul Falah hadirkan Barbershop atau tukang cukur rambut untuk menertibkan rambut siswa yang gondrong pada Senin (26/08).

Salah satu guru BK MA NU Miftahul Falah, M. Naili Rizki Setiawan menyampaikan bahwa kegiatan ini termasuk program BK sebagai bentuk penertiban aturan madrasah. 

"Kegiatan ini merupakan salah satu program BK untuk menertibkan anak-anak agar terbiasa rapi apalagi pada potongan rambut," Ujarnya. 

Machsun Hadi, Wakil Kepala bidang Kesiswaan MA NU Miftahul Falah telah melakukan sidak terkait dengan kerapian diri. 

"Sebenarnya kemarin sudah diberitahukan bahwa anak-anak hari ini harus tertib dan rapi terkait potongan rambut, kelengkapan atribut, dan juga make-up bagi yang putri. Namun, ternyata hari ini masih ada beberapa anak yang melanggar aturan, akhirnya kami datangkan tukang cukur dan merazia make-up," terang Machsun.

Machsun juga menjelaskan bahwa hal ini adalah bentuk memanusiakan manusia meskipun mereka telah melanggar aturan. 

"Kami Sudah diberitahu berkali-kali untuk merapikan rambut ternyata banyak yang masih melanggar. Maka dari itu,  kami datangkan barbershop sebagai bentuk memanusiakan mereka, jadi tidak asal potong tapi kita hadirkan tukang potong profesional," jelasnya. 

Fahrul Maulana Iqbal, salah satu siswa yang rambutnya ditertibkan mengaku senang dengan program MA yang yang menghadirkan tukang cukur ke madrasah. 

"Alhamdulillah saya tidak perlu ke barbershop sendiri dan tidak perlu mengeluarkan uang, hanya saja saya tidak bisa request model rambut dan potongannya terlalu pendek," ungkapnya. 

Senada dengan Fahrul, Azam salah satu siswa kelas 12 juga merasa senang karena tidak perlu potong rambut sendiri. 

"Saya belum sempat potong rambut, jadi senang sebab sudah dicukur gratis," akunya. 

Selain penertiban rambut, hari ini juga dilaksanakan pemeriksaan kelengkapan seragam.

 Moh Ali Nuhin, Kepala MA NU Miftahul Falah menegaskan kepada siswa untuk melengkapi seragam dengan atribut sebagai wujud disiplin dan menaati peraturan madrasah. 

"Atribut pakaian mulai September harus terpasang semua, termasuk identitas kelas," katanya. 

Nuhin juga menyampaikan bahwa tujuan penerapan dan penegakan aturan serta tata tertib adalah bukan untuk menghukum siswa, tapi terciptanya anak-anak yang tertib, rapi dan disiplin.


Reporter

Nabila Khusna 

Peserta didik kelas XII A MA NU Miftahul Falah

Posting Komentar

0 Komentar