Upacara Peringatan Hari Pahlawan Madrasah NU Miftahul Falah

{[["☆","★"]]}
(Gambar oleh Tim Media MA NU Miftahul Falah)

Kudus, manu-miffa.sch.id-Madrasah Miftahul Falah melaksanakan upacara bersama dalam rangka peringatan hari Pahlawan di halaman madrasah pada Minggu (10/11).

Upacara bersama diikuti oleh bagian MTs, MA, dan SMK. Petugas upacara juga merupakan gabungan dari siswa MTs, MA, dan SMK yang telah terpilih dan melakukan latihan selama beberapa hari aebelumnya.

Noo Said, S.Pd.I., M.Pd. selaku pembina upacara dalam sambutannya menyampaikan ajakan untuk bersyukur bahwa di negeri ini telah lahir mujahid-mujahid yang telah mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan Indonesia yang diwariskan kepada kita untuk kita teruskan demi mencapai cita-cita Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.

Tema hari pahlawan tahun ini adalah "Teladani pahlawanmu, cintai negerimu" Teladani pahlawanmu mengandung makna bahwa segala perbuatan  kita harus senantiasa diilhami semangat pahlawan. Cintai negerimu mengandung makna segala pengabdian kita harus memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara.

Lebih lanjut Noor Said menjelaskan bahwa proses perjuangan berbeda dari masa ke masa sesuai dengan zaman.

Dulu implementasi perjuangan adalah untuk  meruntuhkan kolonialisme penjajah, sekarang saatnya berjuang melunturkan kultur dan struktur  kemiskinan dan keterbelakangan yang mengakar menjadi masalah sosial di Indonesia.

(Gambar Oleh Tim Media MA NU Miftahul Falah)

Noor Said juga memberikan gambaran pahlawan masa kini. Di era digital seperti sekarang ini, kita tidak hanya mengenal pahlawan fisik, tapi juga pahlawan yang berjuang di dunia maya untuk menebar kebaikan, menanggulangi hoaks, serta memajukan bangsa dengan penemuan-penemuan baru.

"Mari berjuang menjaga nama baik madrasah bersama, jangan menebar aib madrasah kita, niscaya Allah akan menutupi aib pada diri kita.

"Oleh karena itu, pada hari pahlawan ini,  bukan sekadar seremoni, tapi momentum intuk merefleksikan perjuangan para pahlawan. Kemerdekaan yg kita nikmati adalah buah dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, mari jadikan hari ini sebagai momentum membangun madrasah lebih baik, lebih bermartabat, dan membangun bangsa untuk lebih maju dan sejahtera." ajaknya.

Di akhir sambutannya, Noor Said mengutip semboyan dari  Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarsa Sung tuladha, kita yang di depan, yang lebih besar memberikan teladan kepada adik-adik. Perbuatan yang kita lakukan harus bisa mejadi contoh bagi siapapun.

Ing madya mangun karsa, di tengah kita harus mampu memberi semangat. Tut wuri handayani,di belakang kita bisa memberi dorongan dan motivasi.

Kemudian ungkapan Ir. Sekarno yang disampaikan pada peringatan hari pahlawan 10 November 1961, "Berikan aku seribu orang tua, akan aku cabut Semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda, maka akan aku guncangkan dunia."

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghotmati jasa pahlawannya,bangsa yang percaya dengan kekuatan kita sendiri untuk bisa berdiri sebagai diri sendiri yang merdeka.

Selepas sambutan, tim paduan suara Gita Swara El Miffa dari MA NU Miftahul Falah menggemakan mars Miftahul Falah dengan penuh semangat, dilanjutkan melantunkan lagu Gugur Bunga untuk mengenang pahlawan kemerdekaan yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan.



(Redaksi El Miffa)

Posting Komentar

0 Komentar